Translate

Rabu, 31 Juli 2013

MENGAPA ORANG MENJADI TUA?


Kira-kira 2 abad yang lalu di Amerika Serikat seseorang pada umumnya hanya dapat mengharapkan hidup hanya sampai pada usia 40 tahun. Orang pada umumnya mengharapkan berusia panjang. Akan tetapi menjadi tua itu merupakan proses yang berpangkal pada lahir dan yang akan berlangsung terus selama hidup.
            Bilamana seseorang menjadi tua, semua kegiatan dan reaksi badan menjadi lebih lambat. Sebagian daripada kekuatan orang itu akan hilang dan inderanya akan semakin menumpul. Termasuk penyusutan dalam berat badan dan tinggi seseorang. Bersamaan dengan itu pula penglihatannya akan berkurang, orang akan menjadi setengah tuli dan kulitnya akan menjadi keriput dan kurang ulet.
            Tidak semua orang akan menjadi tua dengan kecepatan yang sama, akan tetapi perubahan-perubahan tertentu yang merupakan akibat daripada menjadi tua tidak bisa di hindarkan. Hal tersebut disebabkan karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam jaringan-jaringan tubuh dan semua bagian tubuh. Sel-sel jaringan pada ginjal, hati, kelenjar empedu dan limpa misalnya menjadi aus, karena pembuluh-pembuluh darah menjadi using dan tidak lagi dapat memberikan makanan dan darah seperti sebelumnya. Kelenjar-kelenjar gondok dan kelenjar lainnya juga mengalami kerusakan dengan cara yang sama.
            Seluruh tata susunan perputaran zat daripada tubuh mulai berubah dengan meningkatnya usia dan tidak lagi bekerja sepenuhnya seperti semula. Bahkan cara bernafas tidak lagi sama karena perubahan-perubahan itu. Mata,telinga, tulang belulang dan sendi-sendi, darah, kulit kuku-kuku dan gigi-gigi mulai rusak atau menjadi usang.
            Dalam saluran pencernaan kita terdapat suatu pengurangan cairan-cairan pencernaan. Lambung dan usus mulai berkurang kekuatan ototnya, dan persediaan darah kita mulai terganggu. Hal inilah yang menyebabkan mengapa orang-orang yang sudah lanjut usianya harus mengganti makanannya.
            Perubahan-perubahan ini bersifat hayati dan tidak dapat dihindarkan, karena memang jaringan dan bagian tubuh yang makin tua tidak lagi akan mungkin melakukan pekerjaan seperti yang sebelumnya di lakukan. Akan tetapi perubahan-perubahan itu tidak terjadi dengan seragam. Misalkan seorang yang berumur 60 tahun dapat mempunyai jaringan dan bagian tubuh orang berumur 80 tahun, sedangkan bagian-nagian tubuh lainnya mungkin masih sebaik bagian-bagian tubuh seseorang yang berumur 40 tahun, 30 tahun, bahkan mungkin 20 tahun.

Uut Iswahyudi dari buku apa dan mengapa

Selasa, 30 Juli 2013

ASAL USUL KOTA SALATIGA


Di Semarang ada seorang Adipati yang bernama Ki Pandhan Arang. Ki Pandhan Arang terkenal dengan harta kekayaannya yang melimpah. Ki Pandan Arang mempunyai perbuatan yang tidak baik. Ia mempunyai watak yang senang mengagungkan kekayaannya, senang pamer, dan kikir. Mengerti akan keadaan yang seperti itu Sunan Kalijaga ingin mengingatkannya. Sunan Kalijaga menyamar berpura-pura menjadi penjual rumput. Selain menawarkan rumput juga mengajarkan perilaku yang baik. Uang pembelian dari Ki Pandhan Arang di kembalikan dengan memasukkan ke dalam tali yang mengikat rumput. Hampir setiap hari Sunan Kalijaga mengirimkan rumput untuk makanan kuda lan member pelajaran. Apa yang di lakukan Sunan Kalijaga tidak pernah di perhatikan Ki Pandhan Arang. Akhirnya Sunan Kalijaga yang berpura-pura menjadi pedagang rumput, berkata kalau ia bisa membuat emas dari tanah. Karena hidupnya hanya untuk harta, Ki Pandhan Arang ingin membuktikan kesaktian penjual rumput. Ki Pandhan mengambil cangkul di berikan kepada penjual rumput itu. Penjual rumput mengambil cangkul, dan mulailah mencangkul. Setiap mencangkul tanah, tanah berubah menjadi emas. Ki Pandhan Arang merasa terheran-heran dengan kesaktian penjual rumput. Penjual rumput tersenyum, dan mengatakan kalau sebenarnya dirinya adalah Sunan Kalijaga. Mendengar hal itu Ki Pandhan Arang langsung jatuh tersungkur, sujud menyembah dan meminta maaf. Ki Pandhan Arang merasa berdosa, selama menjadi Adipati tidak pernah memperhatikan rakyat. Kemudian ia bertobat tidak ingin menjadi Adipati lagi, dan ingin berguru mencari ilmu lagi. Sunan Kalijaga memberikan pengampunan, dan menerima sebagi murid tetapi tempat belajarnya di Jabalkat. Untuk menuju Jabalkat saratnya Cuma satu yaitu tidak boleh membawa harta sedikitpun. Ketika Ki Pandhan Arang akan berangkat ke Jabalkat, istrinya menyembunyikan emas-emas an dalam tongkatnya. Pagi hari menjelang subuh mereka bertiga berangkat kea rah selatan. Tiba di suatu tempat, karena kelelahan mereka beristirahat di bawah pohon. Istri Ki Pandhan Arang memegang tongkat yang di bawanya dengan erat-erat. Tiba-tiba datang tiga orang meminta apa saja yang di bawa termasuk tongkat. Setelah itu istri Ki Pandhan Arang berteriak-teriak. “Kang mas! Kang Mas! Kang Mas! Tuluuuung! Wonten tiyang salah tiga!’(ada orang salah tiga) Ki Pandhan Arang bertanya apa saja yang di rampok. Setelah tahu ia berkata “semua harus di ikhlaskan karena emas, intan dan harta benda hanyalah titipan. Kemudian Sunan Kalijaga berkata “suk yen ana rejane jaman papan iki becike di jenengake salahtiga. Sampai sekarang tempat tadi namanya Salatiga. Dari Buku Bahasa Jawa

ASAL USUL AKSARA JAWA


Pada jaman dulu ana seorang pemuda yang sakti bernama Ajisaka. Ia ingin menjadi seorang pendeta (hindhu) yang kaya akan ilmu. Walaupun masih muda tetapi ia senang berguru mencari ilmu kemana-mana dan mengajarkan kepada semua orang. Ajisaka mendengar bahwa di tanah Jawa, sudah banyak orangnya. Orang jawa  senang bekerja dan senang mencari ilmu. Ajisaka ingin datang ke tanah Jawa, untuk mengajarkan ilmunya ke tanah Jawa.
      Kemudian Ajisaka pergi ke tanah Jawa dengan di antar oleh dua abdinya yaitu Dora, Sembada, Duga dan Prayoga. Sesampai di pulau Majeti mereka semuanya beristirahat. Ketika akan berangkat melanjutkan perjalanan Ajisaka berpesan kepada Dora dan Sembada, “kamu berdua tinggallah di sini terlebih dahulu, tetapi Duga dan Prayoga ikut aku ke tanah jawa. Selain itu pusaka keris ini saya tinggal. Saya berpesan jangan sekali-kali pusaka ini kamu berikan kepada orang lain selain aku sendiri yang mengambilnya”.
      Sesudah tiga bulan berada di tanah Jawa, Ajisaka ingin mengambil keris pusakanya. Duga dan Prayogo di perintahkan untuk mengambil pusaka di Majeti. Sesampai di Majeti, ternyata Dora dan Sembada tidak mau memberikankan kepada Duga dan Prayoga, karena mereka tidak ingin melanggar pesan dari Ajisaka. Duga dan Prayoga merasa dipercaya mengambil keris. Akhirnya terjadilah peperangan  di antara mereka yang sangat sengit dan ramai. Sampai semuanya terluka, dan saling membunuh. Mereka semua akhirnya mati, semuanya merasa benar.
Ajisaka menyesali akan kesalahannya. Sehingga untuk mengingat-ingat kejadian tersebut di buatlah urutan aksara Jawa.
Ha na ca ra ka                  artinya ana utusan
Da ta sa wa la                   artinya Padha pasulayan
Pa da ja ja ya nya             artinya Padha digdayane
Ma ga ba ta nga                artinya Wusanane kabeh mati

Minggu, 28 Juli 2013

Asal Usul Nama Indonesia


Sebelum bernama Indonesia banyak nama lain Indonesia yang pernah di sandang oleh Negara kepulauan Indonesia. Nama lain Indonesia banyak di berikan oleh bangsa penjajah di masa lampau. Kita mulai dari yang pertama yaitu
1.    Hindia
      Nama Hindia ini adalah ciptaan dari Herodotus, seorang ahli sejarah dari Yunani (484-425 SM). Adapun nama Hindia di berikan untuk kepulauan ini, oleh Ptolomeus (100-178 SM) seorang ahli bumi yang terkenal. Nama Hindia mulai terkenal setelah bangsa Portugis di bawah pimpinan Vasco da Gama sampai di kepulauan ini dengan menyusur  sungai Indus dalam tahun 1498 Masehi.
2.    Nusantara
      Nama ini ditemui dalam perpustakaan India Kuno. Nusantara atau Dwipantara berarti pulau-pulau yang berada diantara benua-benua. Dalam kitab Negarakertagama di sebutkan Nusantara ialah pulau-pulau di luar tanah Jawa. Sedang dalam sejarah melayu di pakai nama  Nusa Tamara.
3.    Nederlandsch Oost-Indie
      Nama ini di berikan setelang bangsa Belanda berkuasa di sini. Bangsa belanda sampai di Indonesia (Banten) tahun 1596 di pimpin oleh Cornelis de Houtman.
4.    The malay Archepelago
      Nama ini diperkenalkan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1869. Adapun Malay artinya melayu, “Archipel” berasal dari bahasa Yunani. “Archipelagus” (dari asal archi= memerintah, plagus = laut. Dengan demikian berarti menguasai laut atau kumpulan pulau-pulau melayu
5.    Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda)
Nama resmi yang di pakai selama penjajahan Belanda
6.    Insulinde
     Nama ini diberikan oleh Eduard Douwes Dekker (Multatuli) dalam bukunya Max Havelaar dalam tahun 1860, kemudian nama tersebut di populerkan oleh Prof. P.J. Veth. Multatuli membuat nama baru, karena merasa jijik mendengar  nama Nederlandsch Indie yang di berikan Belanda. Insulinde berasal dari kata “Insulair”,”Insula” dan “Indus”. Insula dalam bahasa latin berarti pulau. Indus berarti Hindia. Jadi Insulinde berarti pulau Hindia.
7.    To- Indo
Istilah ini di pakai selama penjajahan Jepang (1942-1945) yang berarti Hindia Timur.
8.    Indonesische
      Istilah ini diperkenalkan oleh pribumi Indonesia yaitu Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Istilah ini di pakai saat beliau di buang di ke negeri Belanda pada tahun 1913. Saat itu beliau mendirikan biro pers dengan nama Indonesische Persbureau. Indonesische (pelafalan belanda untuk Indonesia). Indonesia di perkenalkan sebagai pengganti Indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis Van Vollenhoven.

dari Viva Forum dan Wikipedia

Jumat, 26 Juli 2013

ASAL USUL KALENDER JULIAN


Saat bangsa Roma menaklukkan Britania kira-kira 2000 an tahun yang lalu, kalender mereka memakai perhitungan fase-fase bulan. Kalender  ini lama kelamaan menjadi begitu meleset dari musim-musim, sehingga ia ketinggalan dua atau tiga bulan di belakang.
Raja Julius Caesar, berketetapan hati untuk membetulkannya. Julius Caesar pernah ke Mesir dan melihat kelebihan sebuah kalender yang berdasarkan perhitungan matahari. Dia minta bantuan seorang ahli Ilmu Falak yang tinggal di kota Alexandria di Mesir.
Nama ahli ilmu Falak itu ialah Sosigenes dan kalendernya mempunyai 365 hari dalam setahun. Karena panjang sebenarnya satu tahun adalah 365 ¼ hari, Sosigenes menambahkan satu hari lagi pada tiap tahun keempat. Kalender itu kalendernya menjadi hampir tepat tiap tahun keempat. Tahun yang mempunyai 1 hari tambahan itu disebut tahun kabisat, dan dalam tahun itu panjang bulan berselang-selang  tiga puluh satu dan tiga puluh hari sepanjang tahun. Selama tiap tahun dari ketiga tahun lainnya itu satu hari harus di ambil, agar jumlahnya tepat 365. Sebenarnya dapat saja di ambil satu hari dari salah satu bulan yang mempunyai tiga puluh satu hari, tetapi ia malah mengambil satu hari dari bulan Februari, sehingga bulan itu tinggal mempunyai 29 hari.
Bulan ke lima dari kalender mereka (ketujuh dalam kalender kita) dinamakan Julius (July), bersamaan dengan bulan wafatnya Julius. Bulan berikutnya di namakan Agustus menurut nama kaisar pengganti Julius. Menurut cerita kaisar Augustus ingin supaya bulannya mempunyai jumlah hari yang sama dengan bulan Julius, jadi sehari lagi terpaksa diambil dari bulan Februari untuk membuat bulan Agustus sama dengan July, yang mempunyai tiga puluh satu hari masing-masing.

Diambil dari Cerita Waktu,Kalender dan Jam

ASAL USUL KALENDER MATAHARI


Bangsa Mesir kuno selalu memperhatikan secara teliti setiap pergantian musim dalam setahun. Bahkan ketika sungai Nil membanjiri tepi-tepi sungai, karena hujan lebat di Afrika Tengah Bangsa Mesir sudah bisa memprediksinya terlebih dahulu.
Dulu bangsa Mesir menyembah matahari dan mereka juga sudah mempergunakan kalender matahari terlebih dahulu. Kira-kira 4000 SM  bangsa Mesir sudah mengetahui bahwa satu tahun adalah 365 hari. Bahwa satu tahun lamanya 364 ¼ hari, barulah diketahui berabad-abad setelahnya. Mereka membagi tahun itu menjadi dua belas bulan, sebelas bulan mempunyai 30 hari di tambah satu bulan lagi dengan tiga puluh lima hari, jadi jumlahnya semua 365 hari.
Seperempat hari yang hilang (satu tahun 365 ¼ hari) tidak merupakan persoalan penting, tetapi kekurangan yang sedikit itu setiap tahun bertambah besar sedikit demi sedikit. Kesalahan itu harus diperbaiki untuk menghindarkan musim-musim yang makin berselisih waktunya dengan bulan-bulan. Kalau tidak, setelah berabad-abad berlalu, musim panasakan jatuh pada waktu yang salah dalam perhitungan kalender. Di kemudian hari Kaisar Julius memperbaiki  penghitungan hari dalam penanggalan.

Kamis, 25 Juli 2013

ASAL USUL TUGU YOGYAKARTA


Tugu Yogyakarta, sebuah tugu yang semua orang Yogyakarta pasti mengenalnya. Tugu ini terletak di perempatan jalan bertemunya jalan P. Mangkubumi di sisi selatan, jalan A.M Sangaji di sisi utara, jalan Jenderal Sudirman di  sebelah timur, dan jalan P. Diponegoro di sebelah barat. Tugu Yogyakarta ini mempunyai tinggi 15 meter yang di resmikan tanggal 3 Oktober  1889.Tugu ini semula didirikan oleh Sultan hamengkubuwono I, pendiri kerajaan Yogyakarta. Tugu ini dulu di sebut Tugu Golong-Gilig. Bentuk Tugu Golong Gilig, konon puncaknya berupa Golong (bulatan berupa bola) dan bawahnya berbentuk bulat panjang/silindris atau gilig. Tugu Golong Gilig melembangkan tekad yang golong gilig (menyatunya pimpinan /raja dengan rakyatnya). Di sisi lain juga bisa berarti hubungan antara manusia dengan Sang Khalik.
            Tugu Golong Gilig semula mempunyai tinggi 25 meter. Karena gempa tektonik pada 10 Juni 1867 tugu itu rusak terpotong sekitar 1/3 bagian. Musibah tersebut terbaca dalam Candra Sengkala. Tugu itu kemudian di perbaiki oleh Opzichter Van Waterstaat/ Kepala Dinas Pekerjaan Umum JWS Van Brussel di bawah pengawasan Pepatih Dalem Kanjeng Raden Adipati Danurejo V. Lalu tugu baru di resmikan Hamengkubuwono VII pada 3 Oktober 1889 oleh Pemerintah Belanda, tugu itu di sebut De White Paal (Tugu Putih).

(Diambil dari Viva)

Rabu, 24 Juli 2013

ASAL USUL NAMA BLUETOOTH

Sebagian dari kita sudah terbiasa mendengar kata BLUETOOTH.Sebenarnya apa sih Bluetooth itu? bukan gigi biru lho! Secara teknis Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat di pakai untuk melakukan tukar menukar informasi,data diantara peralatan satu ke peralatan lain. Spesifikasi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHZ dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas. Dari mana kata Bluetooth? Konon nama "Bluetooth" berasal dari nama raja di akhir abad sepuluh. Haralnd Blatand (Abad 10) yang di Inggris juga di juluki Harald Bluetooth yang di karenakan giginya berwarna gelap. Ia adalah raja Denmark yang telah berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia, tempat teknologi Bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi Bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam. Logo Bluetooth berasal dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu (Hagall) dan (Blatand) yang kemudian digabungkan.

(sumber komputek Juli 2013)