Makan yang disertai ngobrol dan sesekali
disertai tertawa, ternyata sangat berpengaruh pada kadar buang gas
atau kentut. Atau istilah medisnya adalah Flatulence. Flatulence adalah kondisi kesehatan yang ditandai oleh produksi gas
dalam sistem pencernaan. Gas tersebut merupakan produk dari proses
pencernaan makanan, dan biasanya hanya diproduksi oleh mahluk mamalia,
salah satunya adalah manusia.
Kentut juga bisa dijadikan
indikator dari kesehatan organ pencernaan. Secara normalnya, tanpa disadari seorang lelaki dalam sehari bisa
mengeluarkan kentut sebanyak 1.5-2.5 liter perhari, sementara wanita
sebanyak 1.00-1.5 liter. Namun jumlah angka tersebut bisa berubah
karena pengaruh dari berapa banyak makanan serta jenis makanan apa yang
dikomsumsi. Kentut merupakan proses yang normal selama tidak disertai
intensitas yang tinggi dan sakit, namun jika kedua hal tersebut sudah
terjadi maka disarankan agar segera menemui pihak medis terdekat.
Menurut The International Foundation for Functional Gastrointestinal
Disorders, tubuh mempunyai 4 cara dalam mengeluarkan gas dari tubuh,
yaitu dengan mengeluarkannya melalui anus atau dubur, sendawa, diserap
oleh tubuh dan dijadikan komsumsi bagi bankteri diusus.
Mengenai kentut yang kadang berbunyi hal tersebut dikarenakan adanya
getaran yang terjadi di daerah sekitar lubang anus atau dubur.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi intensitas kentut seseorang, di antaranya adalah :
1. Terlalu banyak menelan udara.
Dalam beberapa aktivitasnya, manusia kerap kali menelan banyak udara. Yaitu ketika makan dan minum atau ketika sedang berbicara.
(Ternyata mematuhi larangan orang tua untuk tidak berbicara ketika makan, tidak rugi ).
Udara sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan proses metabolism,
namun dalam batas-batas tertentu, sehingga ketika tubuh kelebihan beban
udara, maka harus dikeluarkan dalam bentuk Flatulence.
Jadi mulai sekarang tidak ada salahnya mulai menerapkan tehnik diam
ketika sedang makan, agar terhindar dari buang gas berlebihan.
2. Penguraian makanan yang tidak sempurna.
Penyebab kentut, yang lain adalah adalah tidak sempurnanya tubuh
mengurai unsur-unsur makanan dalam usus. Dan makanan ini selanjutnya
dikonversi menjadi gas oleh berbagai enzim. Dan dikelurkan dalam bentuk
gas.
3. Intoleransi pada makanan tertentu.
Pada beberapa indivindu, penyebab buang gas di tenggarai karena adanya
intoleransi tubuh pada produk yang berasal dari susu, termasuk produk
olahannya.
4. Pengaruh dari penggunaan zat aditif buatan.
Beberapa zat aditif buatanmengandung zat tertentu yang bernama sorbitol
dan manitol. Zat ini pada umumnya digunakan sebagai pengganti gula.
Zat aditif juga ditemukan pada makanan dalam kemasan.
5. Beberapa pengaruh dari makanan dan minuman yang dikomsumsi.
Minuman yang mengandung soda dan karbonat, beralkohol, komsumsi tea dan kopi secara berlebihan.
Kuantitas komsumsi makanan juga ikut memperngaruhi intensitas pembuangan gas oleh tubuh.
Beberapa makanan yang memicu buang gas adalah kol, kacang, pisang, bawang, plum dan lobak
Sebenarnya flatulence atau kentut, terdiri dari beberapa campuran gas
yang tidak berbau diantaranya adalah nitrogen, hydrogen,CO2, metana dan
oksigen.
Dalam suatu penyelidikan disebutkan bahwa gas dalam kentut terdiri dari
60% nitrogen, 30% karbondioksida dan 10% campuran dari metana dan
hydrogen. Metana dan hydrogen adalah gas yang mudah terbakar. Tidak
mustahil bila kentut yang mengandung gas metana dan hydrogen dalam
jumlah tinggi, bisa menyebabkan rasa terbakar dari lubang anus atau
dubur.
Tidak jarang kita mendapati aroma tidak sedap ketika kentut, hal ini
terjadi karena adanya kehadiran gas yang bernama hydrogen sulfide
(H2S), indole, ammonia dan skatole. Dan gas-gas tersebut semuanya
mengandung unsure sulfur. Seperti diketahui, bahwa tubuh manusia mempunyai dua macam bakteri dalam tubuhnya, yaitu bakteri jahat dan bakteri baik. Bakteri baik di sebut baik karena dia membantu proses pencernaan
manusia dengan cara memecah makanan yang kita makan menjadi zat-zat
yang dibutuhkan manusia. Salah satu faktor penting terjadinya flatulence adalah adanya gas
berlebihan yang terdapat dalam perut. Pembuangan gas yang disertai
aroma tidak sedap, adakalanya mengindikasikan adanya gangguan pada
usus.
Kentut yang bau bukan berarti tidak bisa di minimalisir, jika kita mau
lebih memperhatikan apa yang dikomsumi. Termasuk gaya hidup yang
diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, yaitu olah raga.
Berbicara soal pembuangan gas, maka sama saja sedang membicarakan apa
yang terjadi dalam perut. Salah satunya adalah sembelit. Sembelit bisa
di indikasikan tidak normalnya proses pencernaan dalam usus, sehingga
unsur-unsur yang seharusnya di buang untuk sementara harus mengendap
lebih lama dalam usus besar, dan ini tentu saja memicu gas berlebihan
dalam perut. Dan pada saat kentut, tidak jarang akan mengeluarkan aroma
tidak sedap.
Berikut adalah tips untuk meminimalisir kentut dan baunya.
1. Sebaiknya hindari makanan yang berkarbohidrat tinggi.
Biasanya terdapat pada makanan yang terbuat dari tepung terigu, ketela, singkong dan kentang.
2. Mengurangi jumlah udara yang masuk dalam tubuh.
Hindari berbicara dan tertawa ketika sedang makan. Hentikan kebiasaan
merokok dan mengunyah permen karet. Karena hal tersebut membuat
paru-paru menghirup udara secara berlebihan, akumulasi udara yang
berlebihan ini bisa menyebabkan kembung, membuat perut menjadi tertekan
dan menimbulkan gas.
Termasuk menghindari minum dengan menggunakan sedotan. Hal ini bisa
menyebabkan udara lebih banyak masuk dalam saluran pencernaan.
3. Menghindari makanan dan minuman yang rasa dan baunya ekstrim.
Adalah makanan yang pedas atau masam, serta makanan dengan bau
menyengat seperti petai, jengkol dan durian. Dsarankan untuk cukup
minum airputih.
4. Kurangi komsumsi sayuran atau buah yang bisa menimbulkan gas.
Seperti kacang-kacangan, kembang kol, kubis, brokoli dan pisang.
5. Hindari makan dalam jumlah yang besar dan mengandung lemak tinggi,
dan kunyah makanan lebih lama, agar usus mudah mencerna nya..
6. Lakukan aktivitas olah raga secara rutin.
Aktivitas fisik yang rutin sangat membantu saluran pencernaan, terutama usus
untuk bekerja lebih baik.
7. Mengkomsumsi probiotik secara rutin sangat dianjurkan untuk
meningkatkan bakteri baik dalam usus. Probiotik yang dimaksud adalah
yang mengandung lactobacillus acidophilus.
Jadi, buang gas atau kentut memang terlihat sepele, tetapi bila tidak
cermat menyikapinya akan menjadi bencana. Ketika gas dikeluarkan dengan
aroma yang tidak sedap.
Semoga bermanfaat.
http://www.smallcrab.com/kesehatan
http://www.ronywijaya.web.id
http://www.tandurust.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Flatus
http://www.emedicinehealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar