Ini dari sisi biloginya:
Burung punya tulang dan susunan kerangka yang ringan
Burung punya otot yang kuat buat ngontrol sayapnya
Burung punya tulang yang jauh lebih ringan dari kebanyakan makhluk yang ada (salah satu yang paling penting buat terbang adalah menjadi ringan)
Tulang paling besar dan paling berat di burung ada di dada dan bahu, agar sayapnya kuat
Dari sisi fisikanya adalah:
"Tekanan udara di atas permukaan suatu benda tekanannya harus lebih kecil daripada di bagian bawahnya" (Bernoulli). Ini yang bikin burung bisa melayang di udara. Airfoil nya si burung seperti itu. Tekanan di atasnya lebih kecil daripada di bawah, makanya burung bisa terbang...
kecepatan juga salah satu faktor yang bisa bikin si burung bisa terbang, tambah cepet gerakannya maka si burung terbangnya bisa makin tinggi. Cara mempercepat ya dengan mengepakkan sayap lebih cepat...
Waktu terbang burung butuh banyak oksigen. Ini didukung sama alat pernapasannya, Trakea. Burung memiliki sistem kerja jantungnya yang hebat. Kalo dalam 1 menit rata2 jantung manusia cuma berdetak 60-90 kali aja, burung bisa sampe 1000 kali per menit! Inget ya jantung itu buat memompa darah yang di dalamnya ada oksigen juga.
Bagaimana cara burung terbang?
Sayap burung berbentuk airfoil, sehingga udara yang mengalir pada bagian atas sayap burung lebih cepat dari pada yang di bawah sehingga tekanan diatas lebih rendah dari tekanan dibawah sayap. Burung terbang dengan cara mengepakan sayapnya. Saat sayap burung di kepakan, udara akan di dorong kebawah. Dorongan kebawah akan menghasilkan gaya yang berlawanan sehingga mengangkat tubuh burung keatas. Untuk mengendalikan gerakan baik menukik, membelok, burung menggunakan ekornya.
Saat bulu sayap terentang luas saat burung terbang, wilayah permukaan meluas dan daya angkat pun meningkat. Ketika burung mengepakkan sayapnya ke bawah, bulu-bulu ini saling mendekat dan mencegah udara melewatinya. Ketika sayap mengangkat ke atas, bulu-bulu itu terbuka lebar dan membiarkan udara melewatinya.
Gaya dorong (trust) untuk menambah kecepatan juga dihasilkan dari mengepakan sayapnya. Gaya dorong juga didapat saat burung mengembangkan kedua sayapnya, karena bulu burung yang berada pada pagian paling ujung sayapnya bisa berfungsi seperti propeler pesawat terbang. Selain itu untuk mengambang di udara burung memanfaatkan pergerakan udara keatas akibat perbedaan temperatur (thermal). Jadi burung dapat menghemat tenaganya dengan hal-hal tersebut.
Untuk mendarat burung mulai memperlambat kepakan sayapnya dan melebarkan sayapnya (mifip flap pada sayap pesawat) sehingga gaya angkat lebih besar, bulu ekor pun dikembangkan yang berfungsi sebagai rem yang memungkinkan burungpun bisa mendarat lebih lembut.
Diambila dari tanya jawab (www.google.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar